Friday, November 13, 2009
Tadi malam aku telfon dia..
Entah kenapa aku ingin sekali dengar suara dia. Udah gak munafik, aku ngaku, aku kangen dia. Dosa gak kalo aku kangen dia meski dia bukan kekasihku lagi?
Aku ngobrol, pertama hanya ngobrol basa-basi. Tanya lagi apa? Tanya dah makan apa belum? Tapi semangatku hilang, seperti ada yang pudar. Akhirnya pembicaraan kami berujung dengan tangisan. Aku membhas tentang hubungan kami yang makin tak jelas. Pertamnya aku yang menangis. Aku pikir dia tegar dengan berakhirnya jalinan kami. Tapi akhirnya dia juga menjadi rapuh. Dia menangis.
Ya allah, andai dia tau. Aku masih ingin bersamanya. Aku ingin seperti dulu lagi. Tapi hati ini tak sanggup lagi.
Aku takut menyakitinya, karena aku tipe orang yang tak semudah itu melupakan ato menerima kesalahan.
Tapi sungguh, aku ingin sekali dengannya. . .
0 comments:
Post a Comment